Lembaga Falakiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan bahwa tanggal 1 Rajab 1439 H bertepatan dengan hari Senin, 19 Maret 2018, persisnya Ahad malam.
Pengumuman ini sesuai dengan prediksi data hisab yang tertuang dalam almanak resmi Lembaga Falakiyah PBNU yang menyatakan, dari markaz Jakarta, konjungsi (ijtima') berlangsung pada Sabtu (17/3) pukul 20:13:13 WIB. Tinggi hilal ada pada minus 0 derajat 21 menit 45 detik.
Kepastian datangnya Bulan Rajab merupakan kabar baik bagi kita. Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan yang tertera dalam Al-Qur'an. Tiga bulan lainnya yang disebutkan dalam al-Quar'an adalah Bulan Muharram, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Pada bulan-bulan ini umat Islam di sunnahkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah Swt.
Atas dasar keputusan ini, kaum Muslimin sudah bisa memulai puasa Rajab sejak terbit fajar pada Senin pagi.
Akhir-akhir ini viral broadcast tentang ajakan untuk berpuasa sunnah untuk hari pertama dan kedua di Bulan Rajab. Dalm broadcast itupun disebutkan pahala bagi orang-orang yang berpuasa di bulan Rajab.
Menurut Ustadz Abdul Somad dalam menyikapi hal ini, beliau menjelaskan dalam satu ceramahnya "Keutamaan hari-hari di Bulan Rajab hadistnya sahih, tetapi tidak disebutkan tentang amalan khususnya. Hadist-hadist yang ada menyebutkan secara umum yaitu berpuasalah di bulan-bulan haram"
"Sebutan bulan Haram dalam artian mulia, asal kata dari kata Bahasa Arab, yaitu hurum, yang mempunyai pengertian kehormatan, mulia. Jadi bulan-bulan haram itu artinya adalah bulan-bulan mulia,” terangnya.
Dalam kitab l-Adzkar, Imam Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi menjelaskan bahwa Rasulullah bergembira dengan masuknya bulan Rajab dengan memanjatkan doa keberkahan seiring dengan sudah dekatnya bulan suci Ramadhan.
Bunyi doa Rasulullah tatkala memasuki bulan mulia ini adalah "Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ (Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan)."
Berikut ini adalah hadist-hadist yang berhubungan dengan keutamaan Bulan Rajab:
•
Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdoa:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
• "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
• Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
• "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
• Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."
• Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.
Semoga kita tergolong pada kaum yang dapat mensyukuri nikmat-Nya dengan terus menerus meningkatkan ibadah. Mumpung kita masih diberikan umur, mari kita perkuat ibadah kita di bulan Rajab ini dengan Shaum, sedekah dan ibadah-ibadah lainnya. Wassalam.