Setiap negara mempunyai aturan sendiri untuk melindungi warganya. Baik orang dewasa ataupun anak kecil. Seperti halnya di Australia, untuk tempat penitipan anak saja punya aturan sendiri yang cukup ketat. Ini sekedar pengalaman kami yang tinggal di sini.
Sewaktu kami masih punya cucu yang masih kecil, sementara kedua orang tuanya masih bekerja, maka cucu kami dititipkan di penitipan anak. Untuk pertama kalinya, ketika kami mengantarkan anak ke tempat penitipan, puteri kami (ibu dari cucu kami) harus mmendampingi dan membuat pernyataan bahwa puteri kami mengijinkan kami berdua (nenek dan kakek) untuk menjemput cucu kami.
Setelah itu, diadakan acara serah terima, bahwa kami sudah mengantarkan cucu-cucu kami pada jam J dan menandatangani buku tamu. Ketika saatnya penjemputan, yang diperbolehkan menjemput adalah kami kakek neneknya dan orang tuanya saja.
Pernah suatu kali, ketika kami tinggal di Perth (tempat tinggal sebelumnya), bermaksud menjemput cucu-cucu kami, kami tidak diizinkan untuk membawa pulang cucu-cucu kami hanya karena kami belum terdaftar sebagai nama penjemput. Setelah petugas ditelpon oleh mantu kami, bahwa mereka sedang di luar kota dan meminta kami untuk menjemput, baru petugas memperbolehkan kami membawa pulang cucu-cucu kami.
Titipan Anak di Rockingham Didenda $.10.000 atau Setara 100 juta RupiahWestern Australian Today, 25 Januari 2018, memuat berita bahwa Salah satu tempat penitipan anak di Rockingham kena denda $ 10.000 atau setara dengan 100 juta rupiah hanya karena kedapatan 2 orang anak yang seharusnya berada dalam pengawasan pentipan anak, malah berada di luar pekarangan. Sedangkan berita sebelumnya, Penitiapan anak di Fremantle, dikenai denda $ 40.000 atau senilai 400 juta rupiah hanya karena salah satu anak titipannya terjerat tali dilokasi bermain anak yang masih di dalam lingkungan penitipan anak.
Pengawasan Ketat Hingga di Rumah Sekolah
Aturan ketatpun tak hanya diberlakukan di tempat penitipan anak, di sekolah malah lebih ketat pengawasannya. Di area pekarangan sekolah baik di luar maupun di dalam, dilarang berjualan kecuali kantin sekolah. Kantin sekolah dikelola oleh Volunteer yang terdiri dari orang tua murid secara bergantian. Selama jam sekolah berlangsung, tidak seorangpun diperbolehkan masuk ke dalam pekarangan tanpa seizin kepala sekolah. Soal hukuman terhadap siswa, tidak serampangan, ada aturannya juga. Bila seorang siswa bersalah maka hukuman akan dilaksanakan di ruang kepala sekolah itupun usai kegiatan sekolah. Aturan lainya guru tidak boleh berduaan dengan muridnya di ruang kelas.
Suatu ketika kami telat menjemput cucu kami di disekolah sekitar satu jam-an. Kalo tak salah karena ban mobil kami kempes. Khawatir sekali waktu itu. Terbayang dia sendirian dan ketakutan. Setibanya di sekolah, eh.. cucu kami happy –happy saja, pengawalnya sampai oleh 2 orang petugas piket.
Menurut penjelasan mereka, ketika kami tanya, memang aturan sekolah demikian, petugas piket tidak diperbolehkan pulang sebelum siswa terjemput semua.
Perlindungan Anak: Dari Kolam Renang Sampai Teriakan Anak
Bermaksud membangun kolam renang, eit tunggu dulu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Loh kan ini di rumah milik sendiri? Meski milik sendiri, bukan berarti boleh bebas membuat kolam renang. Berikut syarat-syaratnya:
1. Kolam renang harus diberi pagar, tingginya minimal 120 cm.
2. Air kolam renang harus selalu bersih
3. Anak-anak dilarang berenang sendirian
4. Di sekitar kolam renang, dipastikan tidak ada pohon yang dijadikan tempat loncatan.
Begitu ketatnya perlindungan terhadap anak di negeri ini, sampai-sampai pemberlakuannya terhadap orang tua kandung anak itu sendiri. Pernah suatu malam, cucu kami menangis keras, karena mainan kesayangannya rusak. Tidak selang beberapa menit, Petugas datang dan menanyakan mengapa anak sampai menangis hingga menjerit-jerit. Mereka meminta untuk berbicara langsung dengan cucu kami. Setelah yakin cucu kami menangis bukan karena pukulan, melainkan mobil-mobilannya rusak, baru mereka minta izin undur diri
Mungkin Indonesia bisa menjadikan hal ini sebagai masukan, demi untuk keselamatan anak-anak kita juga...