Matematika merupakan momok bagi para peserta didik. Kesukaran menghitung angka-angka jadi penyebabnya. Siswa cenderung menyerah bila sudah berhadapan dengan angka-angka. Disamping susah dipahami, guru sebagai fasilitator jarang menyampaikan materi dengan metode yang bervariatif.
Metode pembelajaran matematika untuk anak SD sangatlah banyak dan variatif. Namun guru sering tidak menyadari esensi dari cara berhitung yang digunakan.
Tips di bawah ini merupakan metode yang biasa digunakan dalam pengajaran sempoa namanya teknik visual horisontal, namun metode ini sedikit dimodifikasi dengan mengajarkan tanpa sempoa. Metode ini hanya cocok untuk anak yang baru mulai belajar berhitung. Bila melihat kurikulum sekarang sesuai diajarkan kepada anak kelas 2 SD.
Untuk tahap awal hanya mengunakan 10 jari tangan dan logika angka. Hitung penjumlahan dan pengurangan selalu dimulai dari angka yang paling depan. Teknik ini sangat jitu, bila dilakukan dengan konsisten. Tujuannya agara siswa dapat menghitung tanpa coret-coret dan mampu memvisualkan dalam pikiran.
Teknik Penjumlahan.
1. Beri motivasi kepada anak bahwa belajar matematika itu mudah dan menyenangkan.
2. Ajarkan anak dalam mengerjakan hitungan angka dengan logika, bukan dengan hanya menghitung.
3. Kenalkan angka 1 - 10 dengan menggunakan hitungan jari.
4. Bantu anak untuk mengingat posisi jari pada angka tersebut. Contohnya: angka 8 adalah dengan membuka kelima jari tangan kiri dan 3 jari (jempol, ibu jari dan jari tengah) tangan kanan, dan seterusnya. Inilah perkenalan awal anak belajar menghitung.
5. Bimbing anak menghitung dimulai dari penjumlahan angka yang menghasilkan nilai 5. Misal: 2 + 3 = 5, 4 + 1 = 5. Bimbing anak untuk mengingatnya dengan otomatis penjumlahan tersebut.
6. Pada metode ini haram hukumnya menggunankan cara 2 simpan di hati, buka 3 jari lalu hitung habis 1, 2, 3, 4,5. Hal ini akan menyusahkan anak bilamana anak sudah belajar perkalian.
7. Selanjutnya, ajarkan anak menghitung penjumlahan yang menghasilkan angka 10. Misalnya, 3 + 7 = 10, 4 + 6 = 10 dan seterusnya. Bimbing anak untuk mengingat secara otomatis pasangan angka penjumlahan yang menghasilkan 10.
8. Bila tahap mengingat pasangan angka penjumlahan yang menghasilkan 5 dan 10, kini waktunya mengajarkan nilai tempat/angka yang dimulai dengan satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya. Ini sangat penting. Pastikan ini bisa dipahami, karena materi ini modal untuk menghitung angka secara
cepat.
9. Setelah mengerti nilai tempat/angka puluhan, ajarkan penjumlahan angka dimulai dari 10 + 1, 10 + 2 dan seterusnya,
10. Lalu ajarkan penjumlahan bilangan lain yang menghasilkan angka lebih dari 10 dengan bermain di angka puluhan. Misalnya 9 + 6 = 15. pastikan dalam menghitungnya dengan memainkan pasangan angka puluhan dari salah satu angka di atas.
Teman 9 adalah 1, atau 9 + 1 = 10. Jadi angka 1 sudah berpindah/berteman ke angka 9, maka 6 - 1 = 5, jadi 10 + 5 = 15. Hasilnya siswa akan menghitung satuannya saja karena puluhannya secara otomatis sudah ia hitung dengan pasangan angka puluhan seperti pada poin 5.
Teknik Pengurangan
1. Untuk metode ini bukan dengan menghitung pengurangan satu persatu dengan cara mundur.
2. Seperti hal menghitung angka penjumlahan, pengurangan mulai dari angka 5 dan 10. Jika anak mengerti penjumlahan seperti uraian sebelumnya di atas, otomatis pengurangan siswa sudah bisa.
3. Mengenalkan kembali nilai angka antara satuan, puluhan dan ratusan. Jika nilai satuan tidak bisa dikurangkan karena nilai pengurangannya lebih besar, maka kurangkanlah langsung angka puluhannya.
Misal: 15 - 9 = 6. Cara mengajarkannya adalah pisahkan angka 10 dan 5, maka 10 - 9 = 1 (pasangan angka 9), lalu 1 tambahkan dengan 5 = 6. Selalu demikian. Terknik ini akan membantu pada saat menghitung perkalian.
Sekian penejelasannya.